Saturday, October 3, 2015

Budidaya seledri organik dalam polybag

Budidaya seledri organik dalam polybag

Budidaya seledri organik dalam polybag


Tanaman seledri (Apium graveolens) termasuk juga dalam keluarga Umbelliferae, tanaman yang kerap jadikan herba atau tanaman bermanfaat obat. Daun seledri dikonsumsi juga sebagai lalapan serta penghias hidangan. Bijinya jadikan bahan penyedap serta ekstrak minyak seledri digunakan juga sebagai obat.

Usaha tani budidaya seledri sangatlah pas dikerjakan di dataran tinggi dengan ketinggian 1000-1200 mtr. dari permukaan laut. Tetapi tanaman itu masih tetap toleransi ditumbuhkan di dataran rendah. Tanaman itu kurang tahan pada curah hujan tinggi.

Type tanah yang dikehendaki dalam budidaya seledri yaitu tanah yang gembur serta memiliki kandungan banyak bahan organik. Tanaman itu tumbuh baik pada tingkat keasaman tanah pH 5, 5-6, 5. Jika tanah terlampau asam baiknya imbuhkan kapur atau dolomit.

Langkah menanam seledri 

Ada dua langkah menanam seledri yakni perbanyakan generatif (dari biji) serta perbanyakan vegetatif (dari anakan). Perbanyakan generatif umumnya diaplikasikan untuk budidaya seledri taraf luas atau komersial. Untuk budidaya taraf pekarangan seperti dalam pot atau polybag, perbanyakan dengan cara vegetatif lebih gampang dikerjakan.

Perbanyakan generatif dmulai dengan menyemaikan biji terlebih dulu. Sesudah biji tumbuh jadi bibit, baru dipindahkan ke pot atau polybag. Tersebut langkah-langkahnya :


  • Saat sebelum biji disemai, rendam terlebih dulu di air hangat kuku (50-60 derajat celcius) sepanjang 1 jam. 
  • Siapkan tempat persemaian berbentuk bedengan atau baki semai. Media semai terbagi dalam kombinasi tanah serta kompos yang sudah diayak dengan perbandingan 2 : 1. Baca langkah bikin media persemaian. 
  • Berikanlah naungan dengan plastik bening pada bedengan semai untuk menlindungi tanaman dari kucuran air hujan segera serta sinar matahari. 
  • Buat alur garitan diatas bedengan sedalam 0, 5 cm dengan jarak antar alur 10-20 cm. Tebarkan benih ke alur itu serta tutup tidak tebal dengan tanah lantas siram untuk menjaga kelembabannya. 
  • Siram dengan air seperlunya tiap-tiap pagi atau sore untuk menjaga kelembapan media persemaian. Media janganlah terlampau basah serta janganlah juga hingga kekeringan. 
  • Bibit siap dipindahkan ke pot atau polybag sesudah 1 bln. atau sesudah tumbuh 3-4 helai daun. 

Perbanyakan vegetatif umumnya dikerjakan jika kita sudah mempunyai tanaman seledri pada awal mulanya. Langkah perbanyakannya, ambillah anakan yang ada dalam rumpun tanaman seledri yang sudah ada. Lalu pindahkan ke pot atau polybag baru. Setelah itu tanaman dapat diperbanyak dari rumpun seledri yang tumbuh.

Sesudah bibit siap dipindahkan, siapkan pot atau polybag ukuran tengah. Isi dengan media tanam yang terbagi dalam kombinasi tanah, kompos serta arang sekam dengan perbandingan 1 : 1 : 1. Ayak terlabih dulu beberapa bahan itu. Pemakaian arang sekam maksudnya supaya media tanam mempunyai porositas yang baik serta bobot media jadi enteng hingga pot atau polybag mudah dipindahkan.

Jika tak ada arang sekam dapat ditukar dengan sekam padi, jerami padi atau serbuk gergaji. Hati-hati dalam bikin media tanam, pakai beberapa bahan yang bebas dari hama serta penyakit. Silakan baca langkah bikin media tanam.

Perawatan budidaya seledri 

Kerjakan penyiraman tiap-tiap pagi serta sore sampai tanaman berusia 1 minggu. Kemudian frekwensi penyiraman cukup dikerjakan 2-3 kali dalam 1 minggu. Bergantung pada keadaan cuaca, upayakan media tak terlampau becek atau kering.

Untuk budidaya seledri organik pemberian pupuk organik cair sangatlah efisien diberikan juga sebagai pupuk susulan. Pupuk organik cair banyak di jual di beberapa toko pertanian dalam beragam merk, atau dapat pula di buat sendiri. Silakan baca langkah bikin pupuk organik cair. Terkecuali pupuk cair dapat pula dipakai pupuk kompos, pupuk kandang atau pupuk hayati.

Encerkan pupuk organik cair saat sebelum disiramkan pada tanaman. Umumnya 10 ml pupuk cair diencerkan dengan 1 liter air saat sebelum dipakai. Untuk lebih khsususnya ikuti panduan yang ada dalam paket pupuk itu. Siramkan pupuk yang sudah diencerkan dengan dosis 100 ml per polybag. Frekwensi pemupukan dikerjakan tiap-tiap 1-2 minggu sekali.

Budidaya seledri dalam pot atau polybag sesungguhnya relatif tidak sering terserang hama atau penyakit. Tetapi pada budidaya seledri taraf luas serangan banyak didapati. Tak ada kelirunya kita tahu beberapa jenis hama serta penyakit itu.

Ada banyak hama yang kerap didapati dalam budidaya seledri. Sebagian salah satunya yaitu ulat tanah, keong, kutu serta tunggau. Hama-hama itu dapat diberantas dengan dipungut segera dengan tangan. Terlebih untuk penanaman dalam polybag.

Sedang beberapa jenis penyakit budidaya seledri yaitu cercospora, bercak septoria serta virus aster yellow. Untuk hindari serangan penyakit-penyakit ini, kerjakan pencegahan mulai sejak awal. Pencegahan dikerjakan mulai sejak penentuan benih, melindungi sanitasi kebun serta pemupukan yang baik.

Jika serangan penyakit menghebat, dapat dikerjakan penyemprotan dengan pestisida organik. Silakan baca tentang ingindalian penyakit dengan pestisida organik.

Panen budidaya seledri 

Panen budidaya seledri dapat dikerjakan berulang-kali. Panen pertama umumnya berlangsung sesudah tanaman berusia 1-3 bln. sesudah tanam, bergantung varietasnya. Perkembangan seledri disebutkan sudah maksimum sesudah daunnya rimbun serta anakannya banyak.

Seledri dipanen lewat cara memotong pangkal batang dengan cara periodik. Frekwensi pemanenan dapat dikerjakan 1-2 minggu sekali. Panen selesai jika perkembangan anakan telah tak produktif lagi. Panen dapat pula dikerjakan dengan dicabut.

No comments:

Post a Comment