Monday, December 21, 2015

Cara membuat pupuk bokashi

Cara membuat pupuk bokashi
Cara membuat pupuk bokashi

Bokashi dipopulerkan pertamakali di Jepang juga sebagai pupuk organik yang dapat di buat dengan cepat serta efisien. Terminologi bokashi di ambil dari arti bhs Jepang yang berarti pergantian dengan cara bertahap. Sedang EM4 adalah type mikroorganisme dekomposer untuk membuat pupuk bokashi. EM4 dipopulerkan oleh Prof. Dr. Teruo Higa dari Jepang. 

Sistem pembuatan pupuk bokashi relatif lebih cepat dari pengomposan konvensional. Bokashi telah siap jadikan pupuk dalam tempo 1-14 hari mulai sejak di buat, bergantung berbahan baku serta cara yang dipakai. Bikin bokashi sangatlah gampang, dapat dikerjakan dalam taraf rumah tangga ataupun taraf pertanian yang semakin besar. Di bawah ini kami terangkan tahap-tahapnya :

Mempersiapkan mikroorganisme dekomposer (EM4) 

Hal pertama yang perlu dikerjakan untuk bikin pupuk bokashi yaitu mempersiapkan mikroorganisme dekomposernya. Satu diantara dekomposer bokashi yang paling popular yaitu EM4. Larutan EM4 terbagi dalam mikroorganisme yang diisolasi dengan cara spesial untuk menguraikan sampah organik dengan cepat. Mikroorganisme yang terdapat dalam EM4 terbagi dalam bakteri fotosintesis, bakteri asam laktat (Lactobacillus sp), Actinomycetes serta ragi. 

EM4 di jual dipasaran berbentuk cairan kental yang sudah dikemas dalam beragam ukuran. Untuk bikin dekomposer bokashi, kita cukup mengencerkan cairan itu serta mencampurkannya dengan bahan baku bokashi. Terkecuali membelinya, kita dapat juga bikin cairan mikroorganisme efisien (EM) sendiri. Tersebut langkah-langkahnya : 

  • Siapkan beberapa bahan tersebut : pepaya serta kulitnya 0, 5 kg, pisang serta kulitnya 0, 5 kg, nenas serta kulitnya 0, 5 kg, kacang panjang fresh 0, 25 kg, sayuran hijau (kangkung/bayam) 0, 25 kg, gula pasir 1kg serta ragi tape 5 butir. 
  • Campur pepaya, nenas, pisang, kacang panjang serta sayuran serta lumatkan beberapa bahan itu dengan jus. 
  • Masukkan beberapa bahan yang sudah dilumat kedalam ember yang ada penutupnya. Lantas imbuhkan 1 liter air, gula pasir serta ragi tape. Aduk perlahan-lahan sampai rata. Lalu tutup ember dengan rapat, diamkan sepanjang 7 hari. 
  • Sesudah tujuh hari bakal terbentuk cairan berwarna coklat gelap. Saring cairan itu, air hasil saringan adalah larutan efisien mikroorganisme (EM) yang dapat jadikan dekomposer pupuk bokashi. Taruh cairan dalam wadah/botol. Larutan EM dapat digunakan sampai 6 bln., sedang ampasnya dapat dipakai juga sebagai kompos. 

Bikin pupuk bokashi taraf pertanian (1 ton) 

Pupuk bokashi dapat di buat dari hijauan bekas panen serta limbah peternakan. Saat yang dibutuhkan untuk bikin bokashi taraf besar serta taraf kecil sama juga, yang membedakannya yaitu volume bahan bakunya. Berikut cara membuat bokashi untuk pemakaian pertanian :

  • Siapkan beberapa bahan tersebut : 200 kg jerami atau bekas hijauan, 600 kg kotoran ternak yang sudah kering, 50 kg serbuk gergaji/dedak, 50 kg arang sekam, 100 kg humus (top soil, datang dari tanah rimba tambah baik), 1 liter larutan dekomposer (EM4) serta 1 kg gula pasir. 
  • Tentukan tempat fermentasi yang terlindung dari air hujan serta sengatan matahari segera. Buat lubang berupa persegi panjang diatas tanah itu dengan lebar 1 mtr., panjang 2 mtr. serta dalam 30-50 cm, atau cocokkan ukuran lubang dengan adanya banyak bahan baku. 
  • Cacah jerami atau hijauan kecil-kecil, kombinasi beberapa bahan organik yang sudah disediakan, aduk sampai rata dengan cangkul atau sekop. Jika memang perlu (umpamanya tanah Anda asam), imbuhkan abu (Mg) serta kapur pertanian (Ca) untuk memperkaya kandungan hara pupuk bokashi yang dihasilkan. 
  • Encerkan larutan EM4, ambillah 1 liter larutan campur dengan 200 liter air bersih serta 1 kg gula pasir. Lalu siramkan pada kombinasi bahan baku sembari diaduk. Atur kelembapan sampai meraih 30-40%. Untuk memperkirakan tingkat kelembapan, kepalkan kombinasi sampai dapat menggumpal namun tak hingga keluarkan air. Jika kelembabannya kurang, imbuhkan air seperlunya. 
  • Tutup rapat lubang fermentasi dengan plastik atau terpal, diamkan sampai 7-14 hari. Butuh diingat, kontrol suhu fermentasi sampai optimal 45oC. Jika melebihi suhu itu, aduk dengan cangkul supaya suhunya turun. 
  • Sesudah 14 hari, umumnya pupuk bokashi telah terbentuk serta dapat diterapkan segera.

Membuat pupuk bokashi taraf rumah tangga 

  • Pupuk bokashi dapat di buat dalam taraf rumah tangga dengan memakai limbah dapur atau bekas makanan. Bokashi dari hasil daur lagi sampah dapat dipakai untuk memupuk tanaman pekarangan. Pemakaiannya sama juga dengan pemakaian pupuk organik yang di jual dipasaran. Tersebut bagian membuatnya : 
  • Siapkan beberapa bahan tersebut : bekas sayuran, buah-buahan, bekas makanan (nasi, roti, dan lain-lain), tulang ikan, tulang ayam, 5 kg dedak/serbuk gergaji, 5 kg arang sekam, 10 ml EM4 serta dua sendok gula pasir. 
  • Siapkan satu tong plastik ukuran 200 liter. Buat lubang sisi bawahnya untuk keluarkan cairan hasil pengomposan. Cairan ini bermanfaat juga sebagai pupuk organik cair. 
  • Potong atau rajang material organik jadi potongan kecil, campur dengan dedak/serbuk gergaji serta arang sekam. 
  • Encerkan 10 ml larutan EM4 dengan 1 liter air, imbuhkan dua sendok gula pasir. Lalu siramkan pada kombinasi bahan baku tadi. 
  • Tutup rapat tong plastik, jika suhu melebihi 45oC. Abila warna serta teksturnya telah seperti tanah, itu tandanya pupuk bokashi telah terbentuk. Prosesnya kurang lebih 5-7 hari.


Sunday, December 20, 2015

Cara membuat kompos

Cara membuat kompos

Cara membuat kompos


Kompos adalah pupuk yang di buat dari sisa-sisa mahluk hidup baik hewan ataupun tumbuhan yang dibusukkan oleh organisme pengurai. Organisme pengurai atau dekomposer dapat berbentuk mikroorganisme maupun makroorganisme. Kompos berperan juga sebagai sumber hara serta media tumbuh untuk tanaman.

Dipandang dari sistem membuatnya ada dua jenis langkah membuat kompos, yakni lewat sistem aerob (dengan hawa) serta anaerob (tanpa ada hawa). Ke-2 cara ini membuahkan kompos yang sama sebaiknya cuma saja bentuk fisiknya agak sedikit tidak sama.

Langkah bikin kompos cara aerob 

Sistem pembuatan kompos aerob baiknya dikerjakan ditempat terbuka dengan aliran hawa yang baik. Karakter serta type bahan baku yang pas untuk pengomposan aerob yaitu material organik yang memiliki perbandingan unsur karbon (C) serta nitrogen (N) kecil (di bawah 30 : 1), kandungan air 40-50% serta pH seputar 6-8. Misalnya yaitu hijauan leguminosa, jerami, gedebog pisang serta kotoran unggas. Jika kekurangan bahan yang megandung karbon, dapat ditambahkan arang sekam padi ke adonan pupuk.

Cara membuat kompos

Langkah bikin kompos aerob mengonsumsi saat 40-50 hari. Butuh ketelatenan lebih untuk bikin kompos dengan cara ini. Kita mesti mengontrol dengan cermat suhu serta kelembapan kompos waktu sistem pengomposan berjalan. Dengan cara berkala, tumpukan kompos mesti di balik untuk menyetabilkan suhu serta kelembabannya. Di bawah ini langkah bikin kompos aerob :

  • Siapkan tempat seluas 10 mtr. persegi untuk tempat pengomposan. Tambah baik jika tempat pengomposan di beri peneduh untuk hindari hujan. 
  • Buat bak atau kotak persegi empat dari papan kayu dengan lebar 1 mtr. serta panjang 1, 5 mtr.. Tentukan papan kayu yang mempunyai lebar 30-40 cm. 
  • Siapkan material organik dari sisa-sisa tanaman, dapat pula digabung dengan kotoran ternak. Cacah bahan organik itu sampai jadi potongan-potongan kecil. Makin kecil potongan bahan organik makin baik. Tetapi jangan sempat terlampau halus, supaya aerasi dapat berjalan prima waktu pengomposan berjalan. 
  • Input bahan organik yang telah dicacah ke bak kayu, kemudidan padatkan. Isi semua bak kayu sampai penuh.


  • Siram bahan baku kompos yang telah tersusun dalam kotak kayu untuk memberi kelembapan. Untuk mempercepat sistem pengomposan dapat ditambahkan starter mikroorganisme pembusuk ke tumpukan kompos itu. Kemudian, naikkan bak papan ke atas lalu imbuhkan lagi beberapa bahan lain. Kerjakan selalu sampai ketinggian kompos seputar 1, 5 mtr.. 
  • Sesudah 24 jam, suhu tumpukan kompos bakal naik sampai 65oC, biarlah situasi yang panas ini sampai 2-4 hari. Fungsinya untuk membunuh bakteri patogen, jamur serta gulma. Butuh di perhatikan, sistem pembiaran jangan sempat kian lebih 4 hari. Lantaran punya potensi membunuh mikroorganisme pengurai kompos. Jika mikroorganisme dekomposer turut mati, kompos bakal lebih lama matangnya. 
  • Sesudah hari ke-4, turunkan suhu untuk menghindar kematian mikroorganisme dekomposer. Jagalah suhu optimum pengomposan pada kisaran 45-60oC serta kelembapan pada 40-50%. Langkah melindungi suhu yaitu dengan membolak-balik kompos, sedang untuk melindungi kelembapan siram kompos dengan air. Pada keadaan ini penguapan relatif tinggi, untuk menghindarnya kita dapat tutup tumpukan kompos dengan terpal plastik, sekalian juga membuat perlindungan kompos dari siraman air hujan. 
  • Langkah membalik kompos baiknya dikerjakan dengan cara tersebut. Angkat bak kayu, bebaskan dari tumpukan kompos. Lantas letakan persis disamping tumpukan kompos. Lalu pindahkan sisi kompos yang teratas kedalam bak kayu itu sembari diaduk. Kerjakan seperti isi kompos di step awal. Kerjakan selalu sampai semua tumpuka kompos beralih kesampingnya. Dengan demikian, seluruhnya kompos di pastikan telah terbalik seluruhnya. Sistem pembalikan baiknya dikerjakan tiap-tiap 3 hari sekali hingga sistem pengomposan usai. Atau balik jika suhu serta kelembapan melebihi batas yang ditetapkan. 
  • Jika suhu telah stabil di bawah 45oC, warna kompos hitam kecoklatan serta volume berkurang sampai 50% hentikan sistem pembalikan. Setelah itu yaitu sistem pematangan sepanjang 14 hari. 
  • Dengan cara teoritis, sistem pengomposan usai sesudah 40-50 hari. Tetapi sebenarnya dapat lebih cepat atau lebih lambat bergantung dari situasi dekomposer serta bahan baku kompos. Pupuk kompos yang sudah masak dicirikan dengan warnanya yang hitam kecoklatan, teksturnya gembur, tak berbau. 
  • Untuk melakukan perbaikan tampilan (jika pupuk kompos akan di jual) serta supaya dapat disimpan lama, baiknya kompos diayak serta di kemas dalam karung. Taruh pupuk kompos ditempat kering serta teduh.
Cara membuat kompos

Langkah membuat kompos cara anaerob 


Langkah bikin kompos dengan cara anaerob umumnya membutuhkan inokulan mikroorganisme (starter) untuk mempercepat sistem pengomposannya. Inokulan terbagi dalam mikroorganisme pilihan yang dapat menguraikan bahan organik dengan cepat, seperti efisien mikroorganime (EM4). Di market ada juga type inokulan dari beragam merk seperti superbio, probio, dan lain-lain. Jika tak ada dana yang cukup, kita dapat juga bikin sendiri inokulan efisien mikroorganisme. 

Bahan baku yang dipakai baiknya material organik yang memiliki perbandingan C serta N tinggi (kian lebih 30 : 1). Sebagian salah satunya yaitu serbuk gergaji, sekam padi serta kotoran kambing. Saat yang dibutuhkan untuk bikin kompos dengan cara anaerob dapat 10-80 hari, bergantung pada efektifitas dekomposer serta bahan baku yang dipakai. Suhu maksimal sepanjang sistem pengomposan sekitar 35-45oC dengan tingkat kelembapan 30-40%. Berikut langkah bikin kompos dengan sistem anaerob. 
  • Siapkan bahan organik yang bakal dikomposkan. Baiknya tentukan bahan yang lunak terbagi dalam limbah tanaman atau hewan. Bahan yang dapat dipakai diantaranya, hijauan tanaman, ampas tahu, limbah organik rumah tangga, kotoran ayam, kotoran kambing, dan lain-lain. Rajang bahan itu sampai halus, makin halus makin baik. 
  • Siapkan dekomposer (EM4) juga sebagai starter. Langkahnya, campur 1 cc EM4 dengan 1 liter air serta 1 gr gula. Lalu diamkan sepanjang 24 jam. 
  • Ambillah terpal plastik juga sebagai alas, taruh bahan organik yang telah dirajang halus diatas terpal. Campur serbuk gergaji pada bahan itu untuk menaikkan nilai perbandingan C serta N. Lalu semprotkan larutan EM4 yang sudah diencerkan tadi. Aduk hingga rata, jagalah kelembapan pada kisaran 30-40%, jika kurang lembab dapat disemprotkan air. 
  • Siapkan tong plastik yang kedap hawa. Input bahan organik yang telah digabung tadi. Lalu tutup rapat-rapat serta diamkan sampai 3-4 hari untuk melakukan sistem fermentasi. Suhu pengomposan ketika fermentasi bakal sekitar 35-45oC. 
  • Sesudah empat hari teliti kematangan kompos. Pupuk kompos yang masak dicirikan dengan baunya yang harum seperti bau tape.




Cara membuat arang sekam padi

Cara membuat arang sekam padi

Cara membuat arang sekam padi

Arang sekam mempunyai banyak manfaat baik didunia pertanian ataupun keperluan industri. Beberapa petani memakai arang sekam padi juga sebagai penggembur tanah, bahan pembuatan kompos, bokashi, takakura, media tanam serta media persemaian. 

Arang sekam di buat dari pembakaran tidak prima atau pembakaran parsial sekam padi. Bahan baku arang sekam dapat diperoleh dengan gampang di beberapa tempat penggilingan beras. Bahkan juga di sebagian tempat, sekam padi dikira juga sebagai limbah. Sejumlah 20-30% dari sistem penggilingan padi bakal dibuang berbentuk sekam padi. 

Langkah bikin arang sekam 

Ada beragam langkah bikin arang sekam padi. Di bawah ini bakal di jabarkan langkah simpel serta efisien untuk bikin arang sekam sendiri. Ada dua bagian, yakni step penyiapan alat pembakaran serta step sistem pembakaran sekam padi. 

Bikin alat pembakaran 

  1. Mencari tong silinder atau drum yang terbuat dari besi, seng, alumunium atau logam yang tahan api yang lain. Baiknya memiliki ukuran lebih kurang 20 liter. Lalu buang satu diantara alas atau atap silinder itu. 
  2. Di bagian alas atau atap silinder yg tidak dibuang, buat lubang berupa lingkaran dengan diameter 10 cm. Upayakan lubang ada pas ditengah-tengah lingkaran atau ada di titik pusat diameter silinder.
  3. Lalu buat lubang-lubang dengan paku atau pahat pada dinding silinder (diamater lebih kurang 0, 5 cm) dengan jarak antar lubang seputar 2-3 cm. Lubang ini berperan untuk buang panas berbahan bakar ke tumpukan sekam padi, tanpa ada mesti membakar sekam dengan cara segera. 
  4. Mencari atau buat pipa seng selama 1 cm dengan diamater 10 cm. Masukkan pipa seng itu kedalam lubang yang sudah di buat pada alas atau atap silinder, hingga berperan juga sebagai cerobong asap untuk kamar pembakaran yang ada di silinder paling utama. 
  5. Rekatkan pipa lewat cara dilas hingga pipa berdiri tegak lurus diatas silinder. Atau tempatkan pipa cerobong pada lubang yang ada di silinder, ganjal dengan paku serta ikat dengan kawat besi supaya pipa cerobong dapat berdiri tegak serta tak melesak ke basic silinder.
Cara membuat arang sekam padi

Sistem pembakaran arang sekam 

  1. Tentukan tempat pembakaran yang jauh dari perumahan atau jalan, lantaran sistem pembakaran sekam padi bakal menyebabkan asap yang tidak tipis. Baiknya alas tempat pembakaran terbuat dari lantai keras yang tahan panas, atau alasi sisi bawah dengan plat seng saat sebelum lakukan pembakaran. Hal semacam ini untuk mempermudah pengambilan arang sekam. 
  2. Buat api unggun seukuran silinder yang sudah kita buat pada awal mulanya. Bahan bakarnya dapat memakai kertas koran, kayu bakar atau daun-daun kering. Lalu nyalakan api, lantas tutup api itu dengan silinder yang sudah di beri cerobong asap tadi. 
  3. Timbun ruangan pembakaran silinder yang didalamnya telah ada nyala api dengan sebagian karung sekam padi. Penimbunan dikerjakan menggunung ke atas setinggi lebih kurang 1 mtr. dengan puncak timbunan cerobong asap yang menyembul keluar. 
  4. Sesudah 20-30 menit atau waktu puncak timbunan sekam padi tampak menghitam, naikkan sekam yang masih tetap berwarna coklat dibawah ke arah puncak. Kerjakan selalu hingga seluruhnya sekam padi menghitam prima. 
  5. Sesudah seluruhnya sekam beralih jadi hitam, siram dengan air sampai rata. Penyiraman dikerjakan untuk hentikan sistem pembakaran. Jika sistem pembakaran tak dihentikan jadi arang sekam bakal beralih jadi abu. 
  6. Sesudah disiram serta suhunya alami penurunan, bongkar gunungan arang sekam serta keringkan. Lalu masukkan ke karung serta taruh ditempat kering. 

Manfaat arang sekam padi 

Didalam tanah, arang sekam bekerja lewat cara melakukan perbaikan susunan fisik, kimia serta biologi tanah. Arang sekam dapat tingkatkan porositas tanah hingga tanah jadi gembur sekalian juga tingkatkan kekuatan tanah menyerap air.  

Dengan cara biologis, tanah yang gembur adalah media yang baik untuk tumbuh serta berkembangnya organisme hidup. Baik yang berbentuk mikroorganisme seperti bakteri akar ataupun makroorganisme seperti cacing tanah. Keunggulan yang lain, arang sekam tak membawa mikroorganisme patogen. Lantaran sistem membuatnya yang lewat pembakaran hingga relatif steril. 

Dengan cara kimia, arang sekam mempunyai kandungan unsur hara utama seperti nitrogen (N), fosfor (P), kalium (K), kalsium (Ca) serta Magnesium (Mg). Keasamannya netral hingga alkalis dengan kisaran pH 6, 5 hingga 7. Arang dari sekam padi tak memiliki kandungan garam-garam yang merugikan tanaman. 

Arang sekam kaya kandungan karbon, di mana unsur karbon sangatlah dibutuhkan dalam bikin kompos. Dari sebagian riset di ketahui juga kekuatan arang sekam juga sebagai absorban yang dapat menghimpit jumlah mikroba patogen serta logam beresiko dalam pembuatan kompos. Hingga kompos yang dihasilkan bebas dari penyakit serta zat kimia beresiko. 

Diperkotaan, arang sekam banyak diperlukan untu media tanam tanaman hias. Keunggulan media ini yaitu bobotnya yang enteng serta gampang dibikin bersih dari akar tanaman. Karakter seperti ini diperlukan untuk tanaman-tanaman yang bakal didistribusikan.

Cara pemijahan ikan lele

Cara pemijahan ikan lele
Cara pemijahan ikan lele


Sekarang ini banyak berkembang langkah pemijahan ikan lele, dari mulai langkah alami sampai langkah intensif. Nyaris seluruhnya cara dapat dikerjakan sendiri oleh beberapa pembudidaya. Langkah pemijahan ikan lele dengan cara alami dikerjakan dengan melepas ikan lele berpasangan dalam kolam yang sudah disiapkan. Ikan lele yang siap kawin bakal lakukan pembuahan dengan sendiri.

Sedang, langkah pemijahan ikan lele intensif dikerjakan dengan penyuntikan hormon, penyuntikan hipofisa, sampai pembuahan in vitro atau pembuahan dalam tabung reaksi yang dikerjakan oleh manusia. Tersebut sebagian cara pemijahan ikan lele yang dapat dikerjakan beberapa pembudidaya dengan cara mandiri.

Pemijahan ikan lele dengan cara alami 

Langkah pertama untuk pemijahan ikan lele dengan cara alami yaitu dengan pilih induk betina serta jantan yang telah masak gonad. Tentukan sepasang ikan lele yang mempunyai bobot seimbang, maksudnya supaya satu diantara induk tak ketakutan pada induk yang lain. Keseimbangan bobot sangatlah punya pengaruh pada kesuksesan pemijahan.

Saat sebelum sistem pemijahan ikan lele dikerjakan, siapkan terlebih dulu kolam tempat memijah. Kolam yang ideal untuk pemijahan yaitu panjang 2-3 mtr., lebar 1-2 mtr. serta kedalaman 1 mtr.. Baiknya basic kolam terbuat dari semen atau fiberglass supaya gampang mengawasi telur hasil pembuahan. Pada awal mulanya kolam mesti dikeringkan serta dijemur, lalu di isi air sedalam 30-40 cm. Pakai air yang berkwalitas baik, bersih serta jernih.

Gunakan kakaban, dapat di buat dengan ijuk yang dijepit dengan bambu seukuran ruang kolam. Pakai pemberat supaya kakaban itu terbenam tak mengapung diatas permukaan air. Kakaban berperan supaya telur hasil pemijahan tak berhamburan serta gampang dipindahkan. Buat kakaban sekokoh mungkin saja supaya tak berantakan oleh indukan yang aktif. Air untuk pemijahan ikan lele mesti kaya oksigen, oleh karenanya berikanlah aerasi pada kolam pemijahan. Atau, jika ada sumber air yang cukup buatkan aliran masuk serta keluar. Atur debet air sejumlah 2-3 liter per detik.

Saat yang pas untuk memasukan indukan kedalam kolam pemijahan yaitu sore hari. Umumnya ikan lele bakal memijah seputar jam 23. 00 sampai jam 05. 00. Sepanjang sistem pemijahan ikan lele kolam mesti ditutup, untuk menghindar induk ikan loncat keluar kolam. Saat pagi hari, umumnya sistem pemijahan telah usai. Telur bakal melekat pada kakaban. Telur yang sukses dibuahi berwarna transparan sedang yang tidak berhasil berwarna putih susu.

Sesudah sistem pemijahan usai, selekasnya angkat induk dari kolam pemijahan ikan lele. Hal semacam ini untuk hindari telur disantap oleh induk ikan, lantaran sesudah memijah induk ikan betina bakal terasa lapar. Setelah itu telur yang sudah dibuahi ditetaskan. Penetasan dapat dikerjakan di kolam pemijahan maupun ditempat lain seperti akuarium, fiberglass atau kolam terpal. Sepanjang sistem penetasan suplai oksigen (aerasi) mesti dipertahankan serta suhu distabilkan pada kisaran 28-29oC.

Telur yang sudah dibuahi bakal menetas dalam 24 jam jadi larva. Kemudian selekasnya pisahkan telur yang tidak berhasil atau larva yang mati untuk menghindar tumbuhnya jamur. Larva yang menetas bakal bertahan tanpa ada pemberian makanan penambahan sepanjang 3-4 hari. Setelah itu kerjakan sistem pemesaran larva.

Pemijahan dengan penyuntikan hipofisa 

Pada intinya pemijahan ikan lele dengan penyuntikan hipofisa sama juga dengan pemijahan langkah alami. Baik dari kesiapan induk, keadaan kolam ataupun perlakuannya. Ketidaksamaannya terdapat pada sistem penyuntikan hipofisa pada induk ikan saat sebelum sistem pemijahan dikerjakan. Sistem penyuntikan dikerjakan baik pada induk jantan ataupun betina. Manfaat penyuntikan hipofisa untuk merangsang perkembangan serta pematangan sel telur. Hingga hasil yang didapat bakal lebih optimal dibanding dengan pemijahan ikan lele dengan cara alami.

Kelenjar hipofisa diperoleh dari ikan donor, dapat ikan lele atau ikan mas yang sudah dewasa. Upayakan ikan donor mempunyai bobot yang setara dengan bobot induk. Umpamanya, untuk induk dengan bobot 750 gr carilah ikan donor dengan bobot yang sama. Hal semacam ini untuk meyakinkan induk ikan beroleh dosis hipofisa yang pas.

Langkah memperoleh kelenjar hipofisa yaitu dengan membelah kepala ikan. Tersebut langkah untuk memperoleh kelenjar hipofisa dari ikan lele. Peralatan yang diperlukan yaitu pisau, tang penjepit, pinset, gelas atau tabung reaksi, gelas penggerus serta suntikan. Juga sebagai catatan, seluruhnya peralatan yang dipakai mesti bersih semakin bagus lagi bila steril serta tangan mesti dalam situasi bersih.


  • Pertama-tama potonglah ikan di bagian pangkal kepala (umpamanya, leher pada manusia) dengan pisau yang bersih. 
  • Tempatkan mulut ikan lele mengarah keatas, buka mulut ikan lele lantas iris bukaan mulut dengan pisau dengan cara melintang hingga kepala ikan terbelah jadi sisi atas serta bawah. Ambillah sisi atas serta bersihkan dari darah. 
  • Buang tulang penutup hipofisa dengan tang penjepit, angkat kelenjar hipofisa. Kelenjar berupa butiran berwarna putih.
  • Gerus kelenjar hipofisa dengan gelas penggerus, encerkan dengan air aquadestilata sejumlah 2 ml. 
  • Pindahkan hipofisa yang telah digabung air pada tabung, kocok sepanjang 2-3 menit. Kemudian biarlah sepanjang 5 menit. Cairan bakal memisah, sisi bawah berbentuk endapan serta susunan atas cairan jernih. 
  • Ambillah sisi cairan jernih dengan jarum suntik. Hipofisa siap disuntikkan pada induk pemijahan ikan lele. 

Penyuntikan pada induk ikan lele dikerjakan di bagian punggung. Langkahnya, ambillah indukan tutup kepalanya dengan kain basah. Suntik pada otot punggung dengan kemiringan 30o-60o dari arah ekor sedalam 1, 5-2, 5 cm. Suntik dengan cara perlahan-lahan, sesudah seluruhnya cairan habis cabut jarum suntik lantas urut otot punggung supaya cairan menebar rata.

Input induk jantan serta betina yang telah disuntik kedalam kolam pemijahan. Setelah itu sistem pemijahan ikan lele dengan penyuntikan sama juga dengan sistem pemijahan alami.

Pemijahan dengan penyuntikan hormon perangsang

Cara lain pemijahan ikan lele lewat cara penyuntikan yaitu dengan menyuntikan hormon perangsang. Penyuntikan dengan hormon perangsang lebih praktis dikerjakan lantaran tak membutuhkan ikan donor serta tak ada kemungkinan kegagalan dalam mengekstrak hipofisa. Hormon untuk penyuntikan yang banyak di jual diantaranya ovaprim serta Chorulon. Hormon bakal memengaruhi kelenjar hipofisa yang berperan merangsang perkembangan serta pematangan sel telur.



Sama dengan cara yang lain, keadaan calon induk ikan lele mesti telah masak gonad. Induk yang disuntik yaitu jantan serta betina. Dosis penyuntikan dengan hormon perangsang ovaprim yaitu 0, 3-0, 5 ml per kg bobot induk atau cocokkan dengan panduan penggunaan. Saat sebelum disuntikan, hormon perangsang seperti ovaprim mesti diencerkan dengan akuadestilata 3 kali lipatnya.
Sistem penyuntikan dengan hormon perangsang sama juga dengan sistem penyuntikan dengan kelenjar hipofisa. Serta, sistem pemijahannya sama juga dengan pemijahan ikan lele dengan cara alami.

Pemijahan ikan lele in vitro 

Pemijahan ikan lele dengan cara in vitro yaitu sistem pemijahan di mana pembuahan dikerjakan oleh manusia dalam suatu tabung atau wadah. Langkah tersebut menuntut tingkat ketrampilan serta kecermatan yang tinggi. Tidak sama dengan ketiga langkah diatas, dalam pemijahan ikan lele dengan cara in vitro induk ikan jantan dibunuh serta di ambil spermanya. Sesaat induk ikan betina disuntik terlebih dulu, lalu diurut sisi perutnya supaya sel telurnya keluar. Penyuntikan dapat dengan memakai kelenjar hipofisa maupun hormon perangsang.

Alat serta bahan yang dibutuhkan untuk sistem pemijahan ikan lele in vitro diantaranya mangkung plastik atau kaca, bulu ayam, kertas tisu, pisau, gunting, pinset, suntikan, serta sodium klorida 0, 9% (cairan infus). Wadah penetasan telur dapat menggunakan akuarium, fiberglass, atau bak terpal plastik. Keadaan serta kwalitas air sama juga dengan ketiga langkah pada awal mulanya. Seluruhnya peralatan mesti dalam situasi bersih, tambah baik lagi steril. Di bawah ini beberapa langkah cara pemijahan in vitro :

  • Siapkan sperma ikan lele jantan lewat cara membedah perut dengan cara membujur. Kantong sperma berupa pipih memanjang berwarna putih. Angkat kantong sperma, mengeluarkan sperma lewat cara memotong kantong dengan gunting, tampung dalam mangkok. 
  • Siapkan induk betina yang telah disuntik 8-10 jam pada awal mulanya. Mengeluarkan sel telur lewat cara mengurut perut induk lele ke arah kelaminnya. Sel telur bakal keluar melalui lubang kelamin, lantas tampung dengan mangkok. 
  • Campur sel telur dengan sperma dalam mangkok sedikit untuk sedikit. Aduk perlahan-lahan dengan bulu ayam. Encerkan kombinasi dengan air bersih lantas aduk perlahan-lahan hingga rata. 
  • Input kombinasi sel telur serta sperma kedalam kolam penetasan. Tebarkan dengan bulu ayam. 
  • Kerjakan pengayaan oksigen pada kolam penetasan dengan aerotor. Aerotor janganlah terlampau kencang hingga menggoncang telur, namun juga janganlah terlampau kecil. Setelah itu jagalah keadaan kolam penetasan seperti ketiga cara diatas sampai larva menetas.

Hama dan penyakit ikan lele

Hama dan penyakit ikan lele
Hama dan penyakit ikan lele

Hama serta penyakit ikan lele banyak ragamnya, beternak lele tanpa ada mempertimbangkan kemungkinan serangan hama serta penyakit bakal membawa petaka. 

Serangan hama serta penyakit ikan lele dapat dijauhi dengan melakukan perbaikan manajemen budidaya. Tetapi walau demikian, tetap harus masih tetap ada aspek eksternal yg tidak dapat dielakkan 100 %. Banyak beberapa hal tak terduga yang dapat berlangsung saat kita membudidayakan ikan lele. 

Sumber hama serta penyakit ikan lele dari aspek internal, diantaranya penyusunan pakan yg tidak pas, benih yang membawa bibit penyakit, hingga penyusunan air yang jelek. Sedang dari aspek eksternal diantaranya iklim, cuaca, sumber air, serangan wabah regional serta lain sebagainya. 

Pengendalian hama ikan lele 

Dalam beternak lele, hama adalah masalah yang bersumber dari organisme besar baik yang sifatnya predator, penggangu serta kompetitor. Hama ikan lele yang berbentuk predator yaitu musang, linsang, serta ular. Di daerah perkotaan kucing juga kadang-kadang jadi hama yang butuh di cermati. Diluar itu, ada pula katak yang disebut predator untuk benih lele yang masih tetap kecil. 

Hama yang digolongkan pengganggu yaitu belut, terlebih untuk yang beternak lele di kolam tanah. Binatang ini kerapkali bikin lubang di pematang hingga kolam bocor. Hama yang digolongkan kompetitor yaitu Ikan gabus atau mujair, lantaran ikan ini dapat berkembang biak dalam kolam lewat saluran masuk atau keluar air.

Penanggulangan dari serangan hama dapat dikerjakan dengan beragam hal seperti memagari pinggiran kolam, menyaring jalan masuk serta keluar air, hingga tutup kolam dengan paranet. Jika kita beternak lele dengan cara intensif, umumnya masalah hama tidak sering berlangsung lantaran kolam relatif terawasi terus-terusan.

Pengendalian penyakit ikan lele 

Penyakit ikan lele nyaris sama juga dengan penyakit yang didapati pada ikan tawar yang lain. Penyakit yang umum menyerang terbagi dalam penyakit infeksi yang dikarenakan jamur, protozoa, bakteri serta virus. Tersebut sebagian penyakit ikan lele yang dikarenakan oleh infeksi :


  • Penyakit bintik putih (white spot), pemicunya yaitu protozoa dari type Ichthyphyhirius multifillis. Penyakit ini menyerang nyaris seluruhnya type ikan air tawar. Pada ikan lele banyak menyerang benih. Bintik-bintik putih tumbuh pada permukaan kulit serta insang. Apabila terserang ikan bakal mengosok-gosokkan tubuhnya ke dinding atau basic kolam. Peyakit ikan lele ini dipicu oleh kwalitas air yang jelek, suhu air terlampau dingin serta kepadatan tebar ikan yang tinggi. Untuk menghindar supaya ikan tak terserang white spot, pertahankan suhu air pada kisaran 28oC serta pakai air yang baik mutunya. Penyembuhan untuk type penyakit ikan lele ini diantaranya lewat cara merendam ikan dalam larutan formalin 25 cc per mtr. kubik air ditambah dengan malacit green 0, 15 gr per mtr. kubik air sepanjang 24 jam. Pada ikan lele yang telah besar, penyakit ini dapat dapat di hilangkan dengan memindahkan ikan ke kolam dengan suhu 28oC. 
  • Penyakit gatal (Trichodiniasis) dikarenakan oleh protozoa type Trichodina sp. Tanda-tanda penyakit ikan lele Trichodiniasis yaitu ikan tampak lemas, warna badan kusam serta kerap menggosok-gosokan tubuhnya ke dinding serta basic kolam. Penyakit ikan lele ini menular lantaran kontak segera serta melalui penghubung air. Kepadatan ikan yang terlampau tinggi serta kekurangan oksigen diduga menyebabkan perubahannya. Penyakit ikan lele ini dapat dihindari dengan mengatur kepadatan tebar serta melindungi kwalitas air. Penyakit ini dapat di hilangkan dengan merendam ikan dalam larutan formalin 40 ppm sepanjang 12-24 jam. 
  • Serangan bakteri Aeromonas hydrophila. Penyakit ikan lele yang diakibatkan bakter ini mengakibatkan perut ikan menggembung diisi cairan getah bening, berlangsung pembengkakan pada pangkal sirip serta luka-luka disekujur badan ikan. Aspek penyebab penyakit ikan lele ini yaitu penumpukan bekas pakan yang membusuk di basic kolam. Untuk menghindarnya, usahakan pemberian pakan yang lebih pas serta pertahankan suhu air 28oC. Penyembuhan yang paling umum pada ikan benih yaitu pemberian antibiotik Oksitetrasiklin (OTC). Langkahnya dengan mencampurkan OTC dengan pakan, takarannya 50 mg per kg pakan. Berikanlah sepanjang 7-10 hari. Jika penyakit ikan lele ini menyerang kolam pembesaran, ubahlah air kolam 2 x satu hari. Ketika pergantian air, imbuhkan garam dapur dengan ukuran 100-200 gr per mtr. kubik. 
  • Penyakit Cotton wall disease, pemicunya bakteri Flexibacter Columnaris. Bakteri ini menyerang organ dalam seperti insang. Tanda-tanda yang ditimbulkannya yaitu berlangsung luka atau lecet-lecet pada permukaan badan, ada susunan putih atau bintik putih, gerakan renang lambat serta ikan banyak mengambang. Aspek pemicunya yaitu pembusukan bekas pakan didasar kolam serta suhu air yang naik terlampau tinggi. Pencegahannya dengan mengontrol pemberian pakan serta menjaga suhu air pada 28oC. Jika ada biaya lebih, berikanlah vaksin pada benih ikan. Utuk menyembuhkan penyakit ikan lele yaitu dengan memberi OTC 50 mg per kg pakan yang didapatkan 7-10 hari. Langkah yang lain, rendam ikan dalam larutan OTC dengan dosis 3-5 ppm sepanjang 12-24 jam. Ikan lele yang di beri antibiotik baru dapat dikonsumsi sesudah dua minggu. 
  • Penyakit lantaran serangan Channel catfish virus (CCV). Virus ini termasuk kedalam virus herpes. Ikan yang terinfeksi terlihat lemah, berenang berputar-putar, kerap tegak vertikal di permukaan, serta pendarahan di bagian sirip serta perut. Aspek penyebab penyakit ikan lele ini yaitu fluktuasi suhu air, penurunan kwalitas air serta kepadatan tebar yang tinggi. Untuk menghindar serangan virus ini yaitu dengan langkah melakukan perbaikan manajemen budidaya, melindungi kebersihan kolam serta pemberian pakan yang berkwalitas. Penyembuhan ikan yang sudah terinfeksi type virus ini belum di ketahui. Tetapi penyakit ikan lele ini dapat sembuh dengan tingkatkan kebersihan kolam seperti ganti air kolam sampai ikan tampak sembuh. 

Terkecuali penyakit ikan lele diatas, ada juga beberapa penyakit yang bukanlah dikarenakan oleh infeksi tetapi dikarenakan oleh keadaan lingkungan, seperti keracunan serta lain sebagainya. Tersebut sebagian penyakit non-infeksi yang utama di ketahui dalam beternak lele :

  • Penyakit kuning (Jaundice), penyakit ini akibatnya karena kekeliruan nutrisi pakan. Pemicunya diantaranya kwalitas pakan yang jelek, seperti sudah kadaluarsa atau pakan disimpan ditempat lembab hingga pakan rusak. Sebagian info menyampaikan jaundice dapat dikarenakan oleh pemberian jeroan atau ikan rucah dengan cara kontinyu. Info lain menyampaikan serangan jaundice dapat datang jika di air kolam terdapat banyak alga merah. 
  • Pecah usus atau Reptured Intestine Syndrom (RIS). Penyakit ikan lele ini tampak dari gejalanya yang khas yakni pecahnya usus. Pemicunya yaitu pemberian pakan yang terlalu berlebih. Ikan lele adalah ikan yang rakus, berapapun pakan yang kita berikanlah bakal disantapnya hingga bakal memecahkan usus sisi tengah atau belakang. Untuk menghindarinya, kerjakan penyusunan pemberian pakan yang efisien. Keperluan pakan ikan lele /hari yaitu 3-6% dari berat badannya serta mesti diberikan dengan cara bertahap, pagi, siang, sore atau malam hari. 
  • Kekurangan vitamin, masalah kekurangan vitamin yang seringkali pada ikan lele yaitu kekurangan vitamin C. Kekurangan vitamin ini bakal menyebabkan badan ikan bengkok serta tulang kepala retak-retak. Jika tampak penyakit ikan seperti ini, berikanlah vitamin mix yang banyak di jual di pasar. Dosisinya 1 gr per kg pakan lele diberikan sepanjang 5-7 hari. 
  • Penyakit keracunan, penyakit ini diakibatkan lantaran aspek lingkungan seperti air yang tercemar pestisida, atau disebabkan kimia industri yang lain. Untuk menanggulanginnya, upayakan pergantian air kolam minimum sejumlah 20% tiap-tiap 2 x satu hari. 

Panduan lengkap budidaya ikan lele

Panduan lengkap budidaya ikan lele
Panduan lengkap budidaya ikan lele

Ikan lele adalah satu diantara type ikan yang mampu hidup dalam kepadatan tinggi. Ikan ini mempunyai tingkat konversi pakan jadi bobot badan yang baik. Dengan karakter seperti ini, budidaya ikan lele bakal sangatlah untungkan apabila dikerjakan dengan cara intensif.

Ada dua segmen usaha budidaya ikan lele, yakni segmen pembenihan serta segmen pembesaran. Segmen pembenihan betjuan untuk membuahkan benih ikan lele, sedang segmen pembesaran mempunyai tujuan untuk membuahkan ikan lele siap mengkonsumsi. Pada kesempatan ini alamtani bakal mengulas tahap-tahap persiapan budidaya ikan lele segmen pembesaran.

Penyiapan kolam tempat budidaya ikan lele 

Ada beragam jenis type kolam yang dapat dipakai untuk tempat budidaya ikan lele. Tiap-tiap type kolam mempunyai kelebihan serta kekurangan semasing apabila dilihat dari sisi usaha budidaya. Untuk mengambil keputusan kolam apa yang pas, berharap pikirkan keadaan lingkungan, ketersediaan tenaga kerja serta sumber dana ada.

Type-tipe kolam yang umum dipakai dalam budidaya ikan lele yaitu kolam tanah, kolam semen, kolam terpal, jaring apung serta keramba. Tetapi dalam artikel ini kita bakal mengulas kolam tanah, mengingat type kolam ini paling banyak dipakai oleh beberapa peternak ikan. Juga sebagai pengetahuan penambahan, silakan baca langkah bikin kolam ikan. Bagian yang perlu dikerjakan dalam mempersiapkan kolam tanah yaitu seperti berikut :

a. Pengeringan serta pemrosesan tanah 

Saat sebelum benih ikan lele ditebarkan, kolam mesti dikeringkan telebih dulu. Lama pegeringan sekitar 3-7 hari atau tergantung pada teriknya cahaya matahari. Juga sebagai patokan, jika permukaan tanah telah retak-retak, kolam dapat dikira telah cukup kering.

Pengeringan kolam mempunyai tujuan untuk memutus kehadiran mikroorganisme jahat yang mengakibatkan bibit penyakit. Mikroorganisme itu dapat bekembang dari periode budidaya ikan lele pada awal mulanya. Dengan pengeringan serta penjemuran, beberapa besar mikroorganisme patogen bakal mati.

Sesudah dikeringkan, permukaan tanah dibajak atau di balik dengan cangkul. Pembajakan tanah dibutuhkan untuk melakukan perbaikan kegemburan tanah serta buang gas beracun yang tertimbun didalam tanah.

Berbarengan dengan sistem pembajakan, angkat susunan lumpur hitam yang ada di basic kolam. Lumpur itu umumnya berbau busuk lantaran menaruh gas-gas beracun seperti amonia serta hidrogen sulfida. Gas-gas itu terbentuk dari tumpukan bekas pakan yg tidak dikonsumsi ikan.

b. Pengapuran serta pemupukan 

Pengapuran berperan untuk menyeimbangkan keasaman kolam serta menolong memberantas mikroorganisme patogen. Type kapur yang dipakai yaitu dolomit atau kapur tohor.
Pengapuran dikerjakan lewat cara ditebar dengan cara rata di permukaan basic kolam. Sesudah ditebari kapur, balik tanah supaya kapur meresap ke sisi dalam. Dosis yang dibutuhkan untuk pengapuran yaitu 250-750 gr per mtr. persegi, atau bergantung pada derajat keasaman tanah. Makin asam tanah makin banyak kapur yang diperlukan.

tahap selanjutnya yaitu pemupukan. Pakai gabungan pupuk organik ditambah urea serta TSP. Type pupuk organik yang disarankan yaitu pupuk kandang atau pupuk kompos. Dosisnya sejumlah 250-500 gr per mtr. persegi. Sedang pupuk kimianya yaitu urea serta TSP semasing 15 gr serta 10 gr per mtr. persegi. Pemupukan basic kolam mempunyai tujuan untuk sediakan nutrisi untuk biota air seperti fitoplankton serta cacing. Biota itu bermanfaat untuk makanan alami ikan lele.

c. Penyusunan air kolam 

Ketinggian air yang ideal untuk budidaya ikan lele yaitu 100-120 cm. Pengisian kolam dikerjakan dengan cara bertahap. Sesudah kolam dipupuk, isi dengan air hingga batas 30-40 cm. Biarlah kolam tersinari matahari sepanjang 1 minggu.

Dengan kedalaman seperti itu, cahaya matahari masih tetap dapat tembus sampai basic kolam serta sangat mungkin biota basic kolam seperti fitoplankton tumbuh dengan baik. Air kolam yang telah ditumbuhi fitoplankton berwarna kehijauan.

Sesudah 1 minggu, benih ikan lele siap ditebar. Setelah itu, air kolam ditambah dengan cara berkala sesuai sama perkembangan ikan lele hingga pada ketinggian ideal.
Panduan lengkap budidaya ikan lele

Penentuan benih ikan lele 

Tingkat keberhasilan budidaya ikan lele sangatlah ditetapkan oleh kwalitas benih yang ditebar. Terdapat banyak type ikan lele yang umum dibudidayakan di Indonesia. Silakan baca selanjutnya tentang beberapa jenis ikan lele budidaya.

Kami mereferensikan type ikan lele Sangkuriang yang di kembangkan BBPBAT Sukabumi. Ikan lele sangkuriang adalah hasil perbaikan dari lele dumbo. BBPBAT meningkatkan ikan lele sangkuriang lantaran kwalitas lele dumbo yang sekarang ini beredar di orang-orang makin alami penurunan dari saat ke saat.

Benih ikan lele dapat kita peroleh lewat cara beli atau lakukan pembenihan ikan lele sendiri. Untuk bikin pembenihan sendiri silakan baca langkah pembenihan ikan lele serta tehnik pemijahan ikan lele.

a. Prasyarat benih unggul 

Benih yang ditebar mesti benih yang betul-betul sehat. Tanda-tanda benih yang sehat gerakannya lincah, tak ada cacat atau luka dipermukaan badannya, bebas dari bibit penyakit serta gerakan renangnya normal. Untuk menguji gerakannya, letakkan ikan pada arus air. Bila ikan itu menantang arah arus air serta dapat bertahan bermakna gerakan renangnya baik.
Ukuran benih untuk budidaya ikan lele umumnya mempunyai panjang seputar 5-7 cm. Upayakan ukurannya rata supaya ikan dapat tumbuh serta berkembang serempak. Dari benih sebesar itu, dalam periode waktu pemeliharaan 2, 5-3, 5 bln. bakal diperoleh lele ukuran mengkonsumsi sebesar 9-12 ekor per kg.

b. Langkah menyebar benih 

Saat sebelum benih ditebar, kerjakan penyesuaian iklim terlebih dulu. Langkahnya, input benih dengan wadahnya (ember/jeriken) ke kolam. Biarlah sepanjang 15 menit supaya berlangsung penyesuaian suhu tempat benih dengan suhu kolam juga sebagai lingkungan barunya. Miringkan wadah serta biarlah benih keluar dengan sendirinya. Cara ini berguna menghindar stres pada benih.
Tebarkan benih ikan lele ke kolam dengan kepadatan 200-400 ekor per mtr. persegi. Makin baik kwalitas air kolam, makin tinggi jumlah benih yang dapat ditampung. Sebaiknya tinggi air tak kian lebih 40 cm waktu benih ditebar. Hal semacam ini melindungi supaya benih ikan dapat menjangkau permukaan air untuk mengambil pakan atau bernapas. Pengisian kolam selanjutnya sesuai dengan ukuran badan ikan hingga meraih ketinggian air yang ideal.

Menentukan kapasitas kolam 

Di bawah ini langkah mengkalkulasi kemampuan kolam untuk budidaya ikan lele dengan cara intensif. Anggapan kedalaman kolam 1-1, 5 mtr. (kedalaman yang disarankan). Jadi kepadatan tebar bibit lele yang disarankan yaitu 200-400 ekor per mtr. persegi. Misal, untuk kolam memiliki ukuran 3 x 4 mtr. jadi jumlah bibit ikannya minimum (3×4) x 200 = 2400 ekor, optimal (3×4) x 400 = 4800 ekor.
Catatan : kolam tanah kapaistasnya lebih sedikit dari kolam tembok.

Di bawah ini langkah mengkalkulasi kemampuan kolam untuk budidaya ikan lele dengan cara intensif. Anggapan kedalaman kolam 1-1, 5 mtr. (kedalaman yang disarankan). Jadi kepadatan tebar bibit lele yang disarankan yaitu 200-400 ekor per mtr. persegi. Misal, untuk kolam memiliki ukuran 3 x 4 mtr. jadi jumlah bibit ikannya minimum (3×4) x 200 = 2400 ekor, optimal (3×4) x 400 = 4800 ekor.
Catatan : kolam tanah kapaistasnya lebih sedikit dari kolam tembok.

Pakan untuk budidaya ikan lele 

Pakan adalah komponen cost paling besar dalam budidaya ikan lele. Terdapat beberapa sekali merk serta macam pakan di market. Pakan ikan lele yang baik yaitu pakan yang tawarkan Food Convertion Ratio (FCR) lebih kecil dari satu. FCR yaitu rasio jumlah pakan berbanding perkembangan daging. Makin kecil nilai FCR, makin baik kwalitas pakan.

Untuk meraih hasil optimal dengan cost yang minimum, aplikasikan pemberian pakan paling utama serta pakan penambahan dengan cara berimbang. Apabila pakan pabrik merasa mahal, silakan cobalah bikin sendiri pakan lele alternatif.

a. Pemberian pakan utama 

Juga sebagai ikan karnivora, pakan ikan lele mesti banyak terkandung protein hewani. Dengan cara umum kandungan nutrisi yang diperlukan ikan lele yaitu protein (minimum 30%), lemak (4-16%), karbohidrat (15-20%), vitamin serta mineral.
Beragam pelet yang di jual dipasaran rata-rata telah dilengkapi dengan info kandungan nutrisi. Tinggal kita pandai-pandai pilih mana yang dapat diakui. Ingat, jangan sempat beli pakan kadaluarsa.

Pakan mesti diberikan sesuai sama keperluan. Dengan cara umum sehari-harinya ikan lele membutuhkan pakan 3-6% dari bobot badannya. Umpamanya, ikan lele dengan bobot 50 gr membutuhkan pakan sejumlah 2, 5 gr (5% bobot badan) per ekor. Lalu tiap-tiap 10 hari ambillah samplingnya, lantas timbang serta cocokkan lagi jumlah pakan yang didapatkan. Dua minggu mendekati panen, persentase pemberian pakan dikurangi jadi 3% dari bobot badan.
Jadwal pemberian pakan baiknya sesuai dengan nafsu makan ikan. Frekwensinya 4-5 kali satu hari. Frekwensi pemberian pakan pada ikan yang masih tetap kecil mesti seringkali. Saat pemberian pakan dapat pagi, siang, sore serta malam hari.

Ikan lele adalah hewan nokturnal, aktif saat malam hari. Pikirkan pemberian pakan semakin banyak pada sore serta malam hari. Si pemberi pakan mesti cermat lihat reaksi ikan. Berikanlah pakan waktu ikan lele agresif menyantap pakan serta berhenti jika ikan telah tampak malas untuk menyantapnya.

b. Pemberian pakan tambahan 

Terkecuali pakan paling utama, dapat diperhitungkan juga untuk berikan pakan penambahan. Pemberian pakan penambahan sangatlah membantu menghemat cost pengeluaran pakan yang kuras kantong.

Jika kolam kita dekat dengan pelelangan ikan, dapat diperhitungkan pemberian ikan rucah fresh. Ikan rucah yaitu hasil ikan tangkapan dari laut yg tidak layak dikonsumsi manusia lantaran ukuran atau cacat dalam penangkapannya. Dapat pula dengan bikin belatung dari kombinasi ampas tahu.

Keong mas serta limbah ayam dapat diberikan dengan pemrosesan terlebih dulu. Pemrosesannya dapat dikerjakan dengan perebusan. Lalu pisahkan daging keong mas dengan cangkangnya, lantas dicincang. Untuk limbah ayam bersihkan bulu-bulunya saat sebelum diumpankan pada lele.
Satu hal yang perlu di perhatikan dalam memberi pakan ikan lele, jangan sempat telat atau kurang. Lantaran ikan lele memiliki karakter kanibal, yaitu sukai memangsa sejenisnya. Jika kekurangan pakan, ikan-ikan yang semakin besar ukurannya bakal memangsa ikan yang lebih kecil.
Pengelolaan air
Hal utama lain dalam budidaya ikan lele yaitu pengelolaan air kolam. Untuk memperoleh hasil optimal kwalitas serta jumlah air mesti terus terbangun.
Pantau kwalitas air dari timbunan bekas pakan yg tidak habis di basic kolam. Timbunan itu bakal menyebabkan gas amonia atau hidrogen sulfida yang dicirikan karenanya ada bau busuk.
Jika telah nampak bau busuk, buang sepertiga air sisi bawah. Lalu isi lagi dengan air baru. Frekwensi pembuangan air sangatlah bergantung pada rutinitas pemberian pakan. Jika dalam pemberian pakan banyak menyebabkan bekas, perubahan air bakal seringkali dikerjakan.

Pengendalian hama serta penyakit 

Hama yang paling umum dalam budidaya ikan lele diantaranya hama predator seperti linsang, ular, sero, musang air serta burung. Sedang hama sebagai kompetitor diantaranya ikan mujair. Untuk menghindarnya yakni dengan menempatkan saringan pada jalan masuk serta keluar air atau menempatkan pagar di sekitar kolam.

Penyakit pada budidaya ikan lele dapat datang dari protozoa, bakteri serta virus. Ketiga mikroorganisme ini mengakibatkan beragam penyakit yang mematikan. Sebagian salah satunya yaitu bintik putih, kembung perut serta luka di kepala serta ekor.

Untuk menghindar munculnya penyakit infeksi yaitu dengan melindungi kwalitas air, mengontrol keunggulan pakan, melindungi kebersihan kolam, serta menjaga suhu kolam pada kisaran 28oC. Terkecuali penyakit infeksi, ikan lele dapat juga terkena penyakit non-infeksi seperti kuning, kekurangan vitamin dan sebagainya. Untuk tahu lebih jauh perihal ingindalian penyakit silakan baca ingindalian hama serta penyakit ikan lele.

Panen budidaya ikan lele 

Ikan lele dapat dipanen sesudah meraih ukuran 9-12 ekor per kg. Ukuran sebesar itu dapat diraih dalam tempo 2, 5-3, 5 bln. dari benih memiliki ukuran 5-7 cm. Tidak sama dengan mengkonsumsi domestik, ikan lele untuk maksud ekspor umumnya meraih ukuran 500 gr per ekor.
Sehari (24 jam) saat sebelum panen, baiknya ikan lele tak di beri pakan supaya tak buang kotoran waktu diangkut. Ketika ikan lele dipanen kerjakan sortasi untuk misahkan lele berdasar pada ukurannya. Pembelahan ukuran beresiko pada harga. Ikan lele yang telah disortasi berdasar pada ukuran bakal tingkatkan pendapatan untuk peternak.

Budidaya kentang di dataran tinggi

Budidaya kentang di dataran tinggi
Budidaya kentang di dataran tinggi

Kentang (Solanum tuberosum L.) termasuk juga tanaman berkeping dua (dikotil) dari keluarga Solanaceae. Tanaman ini adalah tanaman semusim serta memiliki kekuatan berkembang biak dengan cara vegetatif lewat umbi. Budidaya kentang bakal tumbuh subur pada daerah beriklim dingin, suhu hawa yang tinggi mengakibatkan tanaman tidak bisa membuat umbi.

Ketinggian yang baik untuk budidaya kentang ada pada kisaran 1000-2000 mtr. dari permukaan laut dengan suhu 14-22 derajat celcius. Curah hujan yang baik sepanjang periode perkembangan tanaman kentang yaitu 1000-1500 mm. Jika curah hujan terlampau tinggi dapat mengakibatkan kebusukan pada umbi.

Budidaya kentang di Indonesia, pertamakali dikerjakan pada era ke-18 di Cibodas, Lembang, Pangalengan serta Tengger. Lalu menebar ke lokasi Sumatera tepatnya di dataran tinggi kerinci. Sekarang ini banyak tempat di Indonesia jadi sentra budidaya kentang. Prospek usaha budidaya kentang sangatlah menjanjikan.

Pemrosesan tanah 

Pertama-tama hal yang perlu cermati dalam budidaya kentang yaitu situasi tanah yang bakal digunakan, apakah situasi tanah gembur atau padat. Untuk tanah yang padat dibutuhkan pembajakan atau pencangkulan dengan kedalaman lebih kurang 30 cm. Sesudah usai dibajak tanah didiamkan sepanjang 2-3 hari, lalu digaru sedalam 5 cm, lantas diamkan sepanjang 1 minggu. Untuk keadaan tanah yang gembur, pemrosesan cukup hanya digaru saja, lantas biarlah sepanjang 1 minggu. Saat pembiaran hingga 1 minggu mempunyai tujuan untuk melakukan perbaikan aerasi tanah.

Butuh juga di perhatikan keadaan kelembapan tanah. Kentang adalah tanaman yang peka, situasi tanah tak dapat terlampau basah atau terlampau kering. Banyak usaha budidaya kentang yang kandas lantaran tak memerhatikan kelembapan tanah. Jika keadaan tanah basah, siapkan system irgasi berbentuk garitan yang agak ditinggikan. Apabila keadaan tanah kering kerjakan penyiraman. Sesudah melalui 1 minggu tanah diratakan serta di buat garitan. Lebar garitan biasanya 80 cm dengan ketinggian 5 cm.

Pemupukan tanaman kentang

Pada permukaan garitan tebarkan pupuk kandang, atau bisa pula di buat lubang-lubang untuk meletakkan pupuk dengan cara terpusat untuk hindari tergerusnya pupuk. Pemberian pupuk kandang yang ideal untuk budidaya kentang yaitu 20-50 ton per hektar, bergantung pada tingkat kesuburan tanah. Terkecuali pupuk kandang, imbuhkan NPK sejumlah 350 kg per hektar. Langkah pemberian NPK dapat disebar atau dengan cara terpusat dengan bikin lubang-lubang dekat umbi yang ditanam pada garitan.

Penanaman bibit kentang 

Saat sebelum siap ditanam, umbi bibit mesti disimpan dahulu sepanjang lebih kurang tiga bln.. Fungsinya supaya umbi itu ketahuan telah dapat bertunas dengan baik, lantaran umbi kentang memiliki saat dormasi. Umbi yang sudah bertunas, kerjakan seleksi pemangkasan tunas. Tunas yang panjangnya kian lebih 2 cm dibuang, lantaran tunas yang terlampau panjang kurang baik untuk ditumbuhkan. Berat umbi yang baik untuk bibit sekitar 30-50 gr per buah.

Letakan umbi yang sudah dipangkas dalam garitan, di atas pupuk yang sudah disebar atau didekat lubang-lubang yang sudah diberi pupuk. Jarak tanam dalam garitan sekitar 20-30 cm. Sesudah umbi diletakan, timbun dengan tanah hingga membuat guludan setinggi 10-15 cm. Biarlah sisi kiri serta kanan guludan membuat parit untuk drainase.

Pemeliharaan tanaman kentang 

Aksi pemeliharaan terbagi dalam penyiraman, pengguludan, ingindalian gulma, ingindalian hama serta penyakit tanaman. Periode pemeliharaan tanaman dalam budidaya kentang membutuhkan tingkat ketelitian yang tinggi. Pemeliharaan tanaman kentang mesti disiplin serta patuh jadwal.

Penyiraman tanaman 

Penyiraman dikerjakan sesuai sama keadaan tanah serta cuaca. Di daerah lembab serta kerap turun hujan, relatif tak membutuhkan penyiraman. Jika situasi tanah tampak kering baru kerjakan penyiraman, tetapi mesti di perhatikan keadaan tanah jangan sempat terlampau basah, terlebih hingga tergenang.

Penyiangan gulma 

Penyiangan gulma dikerjakan berbarengan dengan perbaikan guludan. Umumnya dikerjakan sesudah sebulan penanaman. Gulma dapat dibersihakan dengan sabit atau koret, sesudah gulma dibikin bersih guludan diperbaiki. Penyiangan gulma selanjutnya dikerjakan sesudah tanaman berusia dua bln.. Kemudian, tak dibutuhkan lagi penyiangan, lantaran judul tanaman telah rimbun hingga gulma susah tumbuh.

Pengendalian hama serta penyakit 

Pengendalian hama serta penyakit adalah hal yang sangatlah utama dalam budidaya kentang. Produktifitas tanaman kentang sangatlah di pengaruhi oleh keadaan kesehatan tanaman. Penyemprotan fungisida ataupun insektisida diawali mulai sejak tanaman berusia 10 hari. Interval penyemprotan dikerjakan 2 x satu minggu, atau bergantung dari tanda-tanda rusaknya yang tampak.
Obat-obatan yang didapatkan berbentuk fungisida (dithane serta vondozeb) serta insektisida (hostathion). Konsentrasi yang disarankan sesuai sama panduan pemakaian pada label. Terkecuali dengan penyemprotan, ingindalian hama serta penyakit dapat dikerjakan dengan juga perputaran tanaman. Kerjakan pergiliran tanaman dengan tanaman kacang-kacangan atau palawija. Saat perputaran tanaman dibutuhkan sedikitnya 2-3 th., baru tempat dapat ditanamai tanaman kentang lagi.

Beberapa jenis hama serta penyakit yang umum diketemukan dalam budidaya kentang di Indonesia diantaranya :

  • Busuk daun (Phytophthora infestans) 
  • Penyakit layu bakteri (Pseudomonas Solanacearum) 
  • Bercak lunak (Altenaria Solani) 
  • Penyakit layu fusarium (Fusarium Oxysporum) 
  • Virus gulung daun (PLRV) 
  • Root knot nematodes (Meloidogyne Spp.) 
  • Ulat gulung (Phthorimae Operculella) 
  • Pekung (Rhizoctonia Solani) 
  • Virus (Virus X, Virus Y, Virus S) 
  • Oteng-oteng (Epilachna Puntata) 
  • Ulat tanah (Agrotis Ipsilon) 
  • Kutu daun hijau (Myzus Persicae serta Aphis Nasturtii) 
  • Orong-orong (Cryllotalpa Sp.)
Pemanenan budidaya kentang
Budidaya kentang di dataran tinggi

Usia tanaman kentang hingga siap panen tergantung pada type varietas, tinggi tempat serta musim. Dengan cara umum satu siklus budidaya kentang hingga umbi siap dipanen pada 80-120 hari. Pemanenan mesti di perhatikan, janganlah terlampau awal atau terlampau tua. Panen yang terlampau awal, bikin kwalitas kentang rendah lantaran pembentukan karbohidrat dlam umbi masih tetap belum optimum. Sedang pemanenan yang terlampau tua tingkatkan kemungkinan umbi kentang terkena penyakit serta rusak. 


Untuk mengecek kesiapan panen, umbi kentang digali dengan cara acak. Pengambilan sampel mesti dikerjakan dengan cara rata hingga mewakili tempat tanam. Umbi yang telah di ambil dipandang tingkat kematangannya. Atau, apabila kita telah trampil dapat lewat cara memerhatikan bentuk serta warna daun. Tanaman yang siap panen, warna hijau daunnya mulai sirna serta tampak kering. 

Pemanenan dapat dikerjakan dengan garpu, dalam hal semacam ini mesti di perhatikan benar jangan sempat garpu melukai sisi umbi. Jika takut umbi rusak terserang sosokan garpu, pemanenan dapat dikerjakan dengan kored, atau cangkul tangan. Dengan alat ini kemungkinan rusaknya lebih kecil, tetapi sistem panen lebih lama. Sesudah umbi digali, biarlah sebagian waktu atau jemur untuk sebagian waktu. Hingga susunan tanah yang menyelimuti umbi gampang dibikin bersih. Lantas kemas umbi kentang kedalam karung atau keranjang.