Budidaya selada keriting organik
Ada dua grup besar budidaya selada (Lactuca Sativa) yang berkembang di Indonesia. Pertama, selada daun bentuk korp-nya bulat terlepas, daunnya hijau mengembang. Ke-2, selada korp (heading lettuce) bentuk korp-nya bulat atau lonjong serta korp-nya padat.
Dari dua type di atas yang paling banyak dibudidayakan yaitu type selada daun, bentuk daunnya bergelombang condong berkerut-kerut, atau popular dengan nama selada keriting. Selada keriting toleransi ditanam di daerah tropis serta panas sekalipun. Type selada keriting bahkan juga dapat tumbuh dengan subur di dataran rendah serta panas seperti Jakarta.
Pada intinya suhu maksimal untuk budidaya selada kriting sekitar pada 15-25°C dengan ketinggian 900 mtr. sampai 1. 200 mtr. dari permukaan laut. Type tanah yang disenangi selada kriting yaitu lempung berdebu, lempung berpasir, serta tanah yang masih tetap memiliki kandungan humus. Walau sekian, selada keriting masih tetap toleransi pada tanah yang miskin hara seandainya di beri pengairan serta pupuk organik yang ideal.
Penentuan benih serta penyemaian
Selada diperbanyak diri dengan biji. Biji atau benih selada didapat dengan menumbuhkan tanaman selada sampai berbunga serta berbuah. Sesudah tua baru di ambil bijinya. Jika benih dibeli dari toko, varietas yang popular sekarang ini diantaranya penn great lakes, imperial serta new york. Keperluan benih selada per satu hektar tempat yaitu 250 gr. Untuk memperoleh hasil maksimal, benih selada keriting baiknya disemai terlebih dulu saat sebelum ditanam di hamparan tempat yang luas.
Ada beragam type media penyemaian untuk budidaya selada, salah satunya dalam polybag, daun pisang, system tray, tanah tercetak atau diatas bedengan. Pada kesempatan ini yang bakal kami jabarkan yaitu media tanam diatas bedengan.
Siapkan bedengan dengan lebar satu mtr. serta tinggi seputar 15 cm, panjang bedengan sesuai dengan keperluan. Posisi bedengan mesti di tempat terbuka serta jauh dari masalah binatang. Campur pupuk kandang, tanah serta arang sekam dengan perbandingan 1 : 1 : 1. Pupuk kandang yang dipakai mesti telah benar-benar masak untuk hindari tumbuhnya mikroorganisme yangn tak diinginkan. Manfaat pupuk kandang untuk memperkaya unsur hara serta nutrisi. Arang sekam dibutuhkan untuk menggemburkan tanah supaya pencabutan bibit tak mengakibatkan kerusakan akar tanaman. Jika tanah terlampau asam, berikanlah juga kapur pertanian atau dolomit seperlunya. Derajat keasaman yang ideal untuk budidaya selada yaitu pH 5 hingga 6, 8.
Siram media penyemaian dengan air untuk memberi kelembapan pada benih yang bakal ditabur. Upayakan jangan sempat basah menggenang lantaran dapat membusukan tanaman. Tebarkan benih selada dengan cara rata di atas bedengan. Padat penebaran benih yaitu 100 gr per 10 mtr. persegi bedeng semai. Jika penyemaian dikerjakan pada musim kemarau, sebaiknya berikanlah mulsa berbentuk rumput, jerami atau daun kering diatasnya. Hal itu bermanfaat untuk kurangi penguapan disebabkan sinar matahari.
Buat naungan di atas bedengan itu. Fungsinya, pada musim hujan membuat perlindungan bibit yang baru tumbuh dari limpahan air hujan dengan cara segera. Pada musim kemarau, untuk menaungi bibt dari sengata matahari yang terlampau terik. Tutupan bedengan dapat memakai paranet, karung plastik atau plastik bening. Usahakan bikin tutupan yang dapat ditutup buka, hingga saat pagi serta sore hari tutup dapat di buka supaya memperoleh penyinaran optimal. Serta, pada siang hari dapat ditutup membuat perlindungan dari sengatan matahari.
Perawatan pada step penyemaian ini yaitu penyiraman teratur, penyiangan gulma serta pengawasan hama serta penyakit. Dalam budidaya selada keriting organik tak diperbolehkan penyemprotan pestisida sintetis. Apa apabila ada hama dapat diusir dengan tutup penyemaian, jika terkena penyakit dapat diberikan pupuk kandang penambahan serta penyemprotan pestisida nabati apabila dibutuhkan. Bibit selada keriting dapat dipindahkan sesudah berdaun 4-5 helai atau berusia 3-4 minggu mulai sejak benih ditebar.
Pemrosesan tanah serta penanaman bibit
Pemrosesan tempat untuk budidaya selada keriting bergantung pada type, susunan serta struktur tanahnya. Jika tanah yang bakal digunakan sangatlah keras, kerjakan penggarpuan terlebih dulu, kemudian baru dikerjakan penggemburan lewat cara dicangkul. Lalu bentuk bedengan dengan ukuran lebar 1 mtr. tinggi 15 cm serta panjang lebih kurang 10 mtr. atau bergantung keadaan tempat. Supaya bedengan terus kering, terlebih di lahan-lahan basah seperti sisa sawah, tanah untuk bedengan ditinggikan 20 cm, dikiri serta kanan bedengan di buat gang untuk saluran drainase. Lebar bedengan tak diperbolehkan terlampau lebar untuk mempermudah pemeliharaan.
Budidaya selada keriting membutuhkan lingkungan keasaman yang netral dengan pH ideal 5-6, 8. Jika keadaan tanah asam baiknya dikerjakan sistem penetralan terlebih dulu dengan kapur. Sedang apabila tanah terlampau basa netralkan dengan belerang atau gipsum. Umpamanya, untuk menetralisir tanah yang mempunyai pH 5, 5 dibutuhkan kapur sejumlah 0, 1 kg per mtr. persegi hingga derajat keasaman naik jadi pH 6, 5. Demikian sebaliknya untuk turunkan pH tanah dapat diberikan belerang atau gipsum sejumlah 0, 6 kg per mtr. persegi.
Untuk memperkaya humus tanah digabung dengan pupuk kandang yang sudah masak atau pupuk kompos. Jumlah pupuk kandang yang dianjurkan untuk kotoran ayam yaitu 20 ton per hektar. Bila kita memakai pupuk kompos, jumlah kompos yang dianjurkan sejumlah 2 kg per mtr. persegi. Pemberian pupuk organik mempunyai tujuan untuk menggemburkan tempat serta mempertinggi kegiatan mikroorganisme di dalam tanah. Sesudah tanah digabung dengan pupuk kandang atau kompos, diamkan sepanjang 2 hari, lalu haluskan kembali tanah dengan pencangkulan.
Sesudah tempat siap pindahkan bibit selada keriting dari tempat penyemaian. Dalam memindahkan tanaman, baiknya angkat dengan tanah yang menyokong zona perakaran. Penanaman dikerjakan lewat cara ditugal atau dilubangi dengan tangan saja. Besar serta dalam lubang tanam sesuai dengan perakaran bibit selada keriting yang bakal dipindahkan. Atur jarak tanam sebesar 10 x 15 cm.
Perawatan budidaya selada
Perawatan yang dikerjakan dalam budidaya selada kriting salah satunya penyiraman, pemupukan serta penyiangan. Penyiraman dikerjakan sesuai sama cuaca yang ada. Bila tak ada hujan kerjakan 2 kali penyiraman dalam sehari tiap-tiap pagi serta sore. Penyiraman dapat dikerjakan pada siang hari tetapi dengan intensitas air yang cukup banyak untuk hindari layu mendadak pada tanaman.
Sesudah bibit yang ditanam berusia 2 minggu, jika tanaman kurang subur yang ditandai dengan warna hijau yang sirna, berikanlah penambahan pupuk kandang sejumlah 2 ton per hektar. Pupuk kandang yang dipakai sebaiknya yang memiliki kandungan unsur nitrogen tinggi seperti kotoran ayam. Pada usia tanaman meraih 20 hari mulai sejak semprotkan pupuk cair organik dengan dosis 3 liter per hektar.
Walau siklus panennya cepat, penyiangan terus dibutuhkan lantaran tanaman selada kriting ini mempunyai akar yang dangkal hingga daya saingnya sangatlah rendah di banding tanaman pengganggu. Karenanya memerlukan penyiangan yang teratur lewat cara mencabut tanaman pengganggu. Dalam budidaya selada keriting umumnya dibutuhkan minimum satu kali penyiangan gulma sepanjang masa budidaya.
Langkah penyiangan gulma sedkit tidak sama pada musim kemarau serta penghujan. Pada musim kemarau gulma dicabut atau dipotong, lalu dilewatkan di permukaan tanah. Fungsinya juga sebagai penambahan pupuk hijau serta membuat mulsa untuk kurangi penguapan. Hingga air untuk penyiraman dapat dihemat. Pada musim hujan, gulma mesti dicabut serta bedengan mesti bersih dari hijauan. Hal semacam ini untuk hindari tumbuhnya jamuir serta penyakit di seputar tanaman selada disebabkan kelembapan yang tinggi.
Ingin dalian hama serta penyakit
Hama serta penyakit yang umum menyerang budidaya selada keriting yaitu seperti berikut :
Jangel (Bradybaena similaris ferussac), memiliki bentuk seperti siput memiliki ukuran 2 cm. Hama ini menyerang tanaman di semua usia. Umum bersembunyi pada pangkal daun sisi dalam. Serangan hama ini bikin daun berlubang.
Tangek (Parmalion pupilaris humb), memiliki bentuk serupa dengan jangel tetapi tak mempunyai siput. Disebabkan serangannya sama bikin lubang pada daun. Hama ini semakin banyak menyerang di musim kemarau di banding musim hujan.
Busuk lunak (soft rot), pemicunya bakteri Erwinia Carotovora. Penyakit ini menyerang sisi daun. Serangan diawali dari pinggir daun, warna daun jadi coklat lalu layu. Terkecuali dapat menyerang tanaman yang masih tetap ditanam, penyakit ini dapat dapat menyerang selada yang siap diangkut ke pasar.
Busuk pangkal daun, pemicunya Felicularia Filamentosa. Penyakit ini menyerang pangkal daun, serangan umum berlangsung mendekati panen.
Dalam budidaya selada keriting organik, tak diijinkan menyemprot hama serta penyakit dengan pestisida sintetis. Ingindalian hama serta penyakit dikerjakan dengan memerhatikan pemupukan, kebersihan kebun, perputaran tanaman serta bila sangat terpaksa kerjakan penyemprotan dengan pestisida nabati.
Penyiraman teratur serta pemupukan yang pas dapat dibuktikan efisien mengatur hama. Tetapi, ingindalian hama yang paling efisien yaitu dengan lakukan budidaya tanaman sehat, mengatur kebersihan lingkungan seperti melindungi irigasi serta drainase dan menanggung kecukupan nustrisi untuk tanaman terlebih untuk kekebalan badan tanaman tersebut seperti unsur kalium. Unsur kalium dapat diperoleh dengan memberikan beberapa bahan daun bambu ketika pembuatan kompos.
Panen budidaya selada
Budidaya selada keriting dapat dipanen 20-30 hari sesudah bibit ditanam. Jadi, apabila dihitung dari mulai penyemaian hingga panen, kurang lebih diperlukan 40-60 hari. Produktiivitas tanaman selada keriting dapat meraih 15-20 ton per hektar.
Panen dikerjakan dengan mencabut tanaman hingga keakar-akarnya. Sesudah dipanen, sisi akar selada kriting dicuci serta daun-daun yang rusak dibuang. Kelompokkan daun selada keriting berdasar pada ukuran. Pelaksanaan pasca panen mesti dikerjakan dengan cepat serta selekasnya lantaran tanaman selada keriting tidak tahan panas serta penguapan. Jika pengangkutan ke pasar ada jeda saat yang lama, taruhlah sayuran tersebut di tempat yang lembab dekat dengan air atau dengan cara teratur diciprati air.
No comments:
Post a Comment